Cara Hitung Turnover Karyawan
Mengurangi Produktivitas
Ketenangan tim adalah kunci untuk produktivitas yang stabil. Pergantian karyawan yang terus-menerus menciptakan kekacauan dan menurunkan efisiensi. Karyawan baru memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan tugas-tugas pekerjaan, mengakibatkan penurunan produktivitas selama periode adaptasi.
Ajak Karyawan untuk Berkembang
Berikan kesempatan kepada karyawan untuk terlibat dalam proyek-proyek menarik, pelatihan tambahan, atau tugas-tugas yang lebih menantang.
Strategi ini akan membuat karyawan merasa dihargai serta memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk berkontribusi lebih banyak di tempat kerja mereka.
Apa itu Turnover Karyawan?
Turnover karyawan merujuk pada jumlah total karyawan yang meninggalkan tempat kerja dalam periode waktu tertentu, baik karyawan yang keluar secara sukarela maupun karyawan yang dipecat atau diberhentikan.
Perlu dipahami bahwa turnover berbeda dengan attrition. Ketika menghitung attrition, kamu tidak menghitung angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau pemecatan.
Tingkat turnover harus dilihat dalam konteks karena setiap industri memiliki kasus yang berbeda. Contohnya, industri perhotelan dan ritel yang biasanya memiliki tingkat perputaran karyawan yang lebih tinggi daripada industri lainnya.
Setiap tempat kerja harus membandingkan tingkat turnover karyawan dengan bisnis lainnya yang berada dalam industri yang sama untuk mendapatkan gambaran mengenai sejauh mana tempat kerja tersebut bisa mempertahankan karyawannya.
Contohnya adalah bisnis restoran. Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) di restoran menghadapi berbagai tantangan, termasuk mengelola karyawan yang pertama kali bekerja, karyawan part-time, karyawan musiman (seasoned worker), dan karyawan pelajar dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Selain itu, mobilitas karier di restoran sering terjadi dengan pindah ke tempat kerja baru. Tidak heran jika turnover karyawan di restoran dinilai tinggi karena berbagai alasan tersebut.
Namun, restoran tersebut tetap bisa mengembangkan rencana SDM yang solid untuk mengurangi tingkat turnover dan meningkatkan semangat dan kerja sama tim yang semuanya akan berdampak positif pada pengalaman pelanggan (customer experience).
Umumnya, tingkat turnover yang tinggi menandakan adanya masalah, seperti metode rekrutmen, budaya kerja, struktur kompensasi dan tunjangan, manajer kepemimpinan, pelatihan, jalur karier, serta berbagai faktor lainnya.
Baca juga: Employee Retention: Pengertian & Strategi Meningkatkan
Tawarkan Metode Kerja yang Fleksibel
Memberikan fleksibilitas dalam metode kerja bisa menjadi daya tarik bagi banyak karyawan, terutama generasi muda. Pertimbangkan untuk mengadopsi kebijakan kerja fleksibel, seperti mengatur jadwal kerja yang bisa disesuaikan.
Karyawan pun bisa mencapai work-life balance sehingga mereka lebih puas dan termotivasi untuk tetap bekerja di tempat kerjamu.
Baca juga: 15 Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan
Menambah Biaya Penggantian
Tingkat turnover yang tinggi membawa beban biaya yang signifikan bagi perusahaan. Proses perekrutan melibatkan biaya iklan, seleksi, dan pelatihan. Perusahaan harus menghabiskan sumber daya yang berharga untuk merekrut dan melatih karyawan baru secara berulang-ulang.
Tawarkan Gaji dan Kompensasi yang Kompetitif
Tidak dapat dimungkiri bahwa kompensasi yang kompetitif merupakan faktor penting dalam mempertahankan karyawan. Pastikan bahwa kompensasi yang kamu berikan setara atau bahkan lebih baik dari standar industri yang kamu geluti.
Nah, dalam bisnis ritel atau FnB, tentunya kamu juga mempertimbangkan pemberian kompensasi berdasarkan jam kerja mereka.
Agar manajemen kompensasinya lebih efektif, kamu perlu menggunakan timesheet yang memberikan patokan yang jelas untuk menghitung jam kerja karyawan dan memberikan kompensasi yang sesuai dengan upaya kerja yang mereka hasilkan.
Kamu bisa menggunakan fitur timesheet harian kerja dari StaffAny untuk memantau jadwal kerja karyawanmu secara real-time. Fitur aplikasi ini dirancang dengan cerdas sehingga bisa menghindari berbagai fraud seperti mencegah karyawan untuk masuk kerja lebih awal dan absen keluar otomatis. Hubungi kami melalui WhatsApp untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai StaffAny!
Itulah cara mengatasi turnover karyawan yang bisa kamu terapkan dalam bisnismu. Selamat mencoba!
© 2018-2024, PT Clockster HRIS Indonesia
Reputasi Perusahaan
Turnover yang tinggi dapat merusak reputasi perusahaan. Calon pelamar pekerjaan potensial dan mitra bisnis mungkin melihat tingkat turnover sebagai tanda ketidakstabilan dan kurangnya kepuasan karyawan, yang bisa merugikan citra perusahaan di mata publik.
Mengatasi masalah turnover yang tinggi membutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan strategi retensi karyawan, pengembangan budaya kerja positif, dan perhatian terhadap kebutuhan dan aspirasi karyawan. Dengan mengatasi masalah turnover, perusahaan dapat membangun tim yang stabil, produktif, dan berkomitmen untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.
Baca juga: Inilah 7 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan
Moril Karyawan yang Rendah
Salah satu hal yang dinikmati oleh pekerja adalah bila memiliki rekan kerja yang baik dan saling mendukung. Karyawan yang keluar masuk berpotensi untuk menganggu keharmonisan tempat kerja karena jumlah orang baru yang terlampau banyak. Perubahan anggota yang terlalu cepat mengakibatkan karyawan tidak terlalu dapat membangun hubungan yang baik sehingga berpotensi mengurangi motivasi karyawan dalam bekerja.
Keempat dampak di atas akan terefleksi pada laporan keuangan dalam bentuk kerugian finansial. Kehilangan pekerja berbakat dan alur kerja yang terganggu berpotensi mengurangi efektivitas bisnis perusahaan. Selanjutnya, reputasi tempat kerja yang kurang baik membuat perusahaan harus mengeluarkan biaya lebih untuk mengkompensasi kandidat yang melamar agar mau bergabung dengan perusahaan. Alhasil, performa perusahaan secara finansial juga akan turun.
Mempertimbangkan dampak negatif dari tingkat turnover yang tinggi, perusahaan harus mencari solusi untuk mengurangi tingkat turnover karyawan.
Jelaskan Mengenai Jenjang Karier
Banyak karyawan yang mencari kesempatan untuk berkembang dan maju dalam karier mereka. Jelaskan jalur karier yang tersedia di tempat kerjamu dan berikan kesempatan promosi yang jelas kepada mereka.
Karyawan akan merasa termotivasi untuk berkontribusi dalam jangka panjang dengan menawarkan jenjang karier yang jelas.
Reputasi Tempat Kerja yang Kurang Baik
Tingkat turnover rate yang tinggi di sebuah perusahaan umumnya menjadi salah satu indikator yang diperhatikan oleh pelamar kerja. Tingkat turnover rate yang rendah menandakan lingkungan kerja yang baik. Sebaliknya, tingkat perputaran karyawan yang tinggi mengindikasikan lingkungan kerja yang kurang baik bagi karyawan. Alhasil, perusahaan dengan turnover rate yang cukup tinggi akan cenderung lebih sulit dalam menarik karyawan baru untuk bergabung dengan perusahaan.